Pesantren Kilat – Di Indonesia, ada banyak hal menarik dan unik yang akan kita temui dan mungkin saja tak ada di negara lain. Salah satunya kegiatan unik yang sering dilakukan oleh para siswa ketika bulan Ramadhan adalah adanya kegiatan pesantren kilat. Mungkin bagi kalian yang beragama Islam tak asing dengan kegiatan pesantren kilat apalagi ketika masih menempuh pendidikan di sekolah SD, SMP, SMA. Kegiatan pesantren kilat hanya ada pada waktu bulan Ramadhan dan kegiatan ini biasanya akan lebih mudah ditemukan di sekolah-sekolah. Sampai saat ini, kegiatan pesantren kilat masih terus ada, guna mempermudah para siswa untuk mendalami ilmu agama Islam. Banyak hal menarik yang bisa kita bahas bersama pada pesantren kilat ini. Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam lagi tentang semua hal yang berhubungan dengan pesantren kilat. Apa saja itu? Simak penjelasannya hanya di sini. Pengertian Pesantren KilatTujuan Pesantren Kilat1. Meningkatkan Pemahaman Tentang Agama Islam2. Memperdalam Serta Memantapkan Tentang Agama Islam3. Menerapkan Ajaran Agama Islam Dalam Kehidupan Sehari-hariNilai-Nilai yang Didapatkan dalam Kegiatan Pesantren Kilat1. Meningkatkan Nilai Pengetahuan Agama2. Kebersamaan3. KesederhanaanHal Menarik yang Didapatkan dari Adanya Pesantren Kilat1. Mendapatkan Ilmu Agama Islam Secara Lebih Dalam Lagi2. Mempererat Tali Silaturahmi3. Menanamkan Kemandirian Dalam Diri Peserta Didik4. Semakin Fasih Dalam Membaca Al Quran5. Mendapatkan Penilaian Tersendiri dari GuruContoh Kegiatan dalam Pesantren Kilat1. Belajar Membaca Al-Quran2. Menghafal Hadis Dan Doa3. Mendengarkan Cerita IslamiKategori Ilmu Berkaitan Agama IslamMateri Agama Islam Hal pertama yang akan kita bahas pertama adalah pengertian dari pesantren kilat. Memahami pengertian kegiatan pesantren kilat bisa kita jadikan sebagai landasan atau pondasi pemahaman pesantren kilat sebelum membahas lebih dalam lagi semua hal yang berhubungan dengan pesantren kilat. Kalimat atau istilah pesantren kilat berasal dari dua kata, yaitu pesantren dan kilat. Jika dilihat dari Kamus Bahasa Indonesia atau KBBI, kata pesantren memiliki arti asrama tempat para santri atau tempat murid-murid untuk belajar mengaji dan hal lain yang berhubungan dengan agama. Sedangkan kata kilat memiliki arti sebagai sesuatu yang dikerjakan dalam waktu yang singkat. Tentunya, kalian juga tahu jika pesantren biasanya memiliki bentuk sebuah lembaga, yang mana didalamnya terdapat berbagai macam kegiatan aktivitas keagamaan dengan sejumlah santriwan dan santriwati yang belajar di dalam pondok atau pesantren tersebut. Di dalam pondok, ada kyai yang akan memberikan pendidikan kepada para santriwan dan santriwati dengan segala fasilitas yang telah disediakan oleh pondok atau pesantren tersebut. Tentunya, para santriwan dan santriwati akan menjadikan pondok sebagai tempat mereka tinggal selama menempuh ilmu di sana. Namun, berbeda dengan pesantren kilat yang di imana sebenarnya pesantren kilat merupakan suatu hal alternatif dari kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu, diadakannya pesantren kilat ini bertujuan untuk untuk bisa lebih memantapkan pembinaan keimanan dan ketakwaan terhadap Allah SWT. Itu artinya, kegiatan pesantren kilat memang ditujukan khusus bagi para siswa yang memeluk agama Islam dengan menggunakan pola dan tata cara kehidupan di dalam pesantren, tetapi dilakukan di dalam lingkungan sekolah. Selain itu, biasanya kegiatan pesantren kilat memang diwajibkan untuk diikuti oleh para siswa yang memeluk agama Islam pada sekolah atau lembaga pendidikan yang sedang mengadakan kegiatan pesantren kilat tersebut. Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika kegiatan pesantren kilat ini biasanya hanya diadakan pada waktu bulan Ramadhan dan oleh sekolah-sekolah tertentu. Tentunya dengan adanya kegiatan pesantren kilat pada waktu bulan Ramadhan, maka bisa menjadi salah satu bentuk upaya untuk memperdalam ilmu agama, mendekatkan diri kepada Allah, serta menghindari kegiatan yang dilarang Allah SWT. Tujuan Pesantren Kilat Adanya kegiatan pesantren kilat dalam suatu lembaga pendidikan, tentunya juga memiliki tujuan tertentu. Dilihat dari penjelasan sebelumnya tentunya kita juga tahu jika tujuan dari adanya pesantren kilat salah satunya adalah untuk membantu para siswa mempermudah dan memperdalam pembelajaran ilmu agama Islam. Selain tujuan tersebut masih ada beberapa tujuan lainnya dengan diadakannya pesantren kilat. Pada poin ini, kita akan membahas beberapa tujuan dari adanya kegiatan pesantren dalam suatu lembaga pendidikan. 1. Meningkatkan Pemahaman Tentang Agama Islam Tujuan yang pertama dari diadakannya kegiatan pesantren kilat dalam suatu lembaga pendidikan adalah agar bisa meningkatkan pemahaman tentang agama Islam bagi para siswa yang ada di dalam lembaga pendidikan tersebut. Kemudian, pemahaman agama Islam yang diajarkan di dalam pesantren kilat ini diharapkan bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, setiap ajaran yang diajarkan pada kegiatan pesantren kilat juga diharapkan dapat menjadikan para siswa lebih beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Biasanya, materi yang diajarkan pada kegiatan pesantren kilat adalah tentang membaca Al Quran, praktik wudhu, shalat, tayamum, adzan, menghafal surat pendek, membaca ayat-ayat pilihan, doa, mendengarkan ceramah serta berdiskusi tentang keislaman. 2. Memperdalam Serta Memantapkan Tentang Agama Islam Tujuan berikutnya dari adanya kegiatan pesantren kilat dalam sebuah lembaga pendidikan adalah agar para siswa bisa lebih mudah dalam mendalami dan juga memantapkan serta meningkatkan ajaran agama Islam. Ajaran yang ada di dalam kegiatan pesantren kilat adalah seperti keimanan, ibadah, akhlak dan juga materi Al Quran. 3. Menerapkan Ajaran Agama Islam Dalam Kehidupan Sehari-hari Tujuan yang ketiga dari adanya kegiatan pesantren kilat dalam suatu lembaga pendidikan adalah agar para siswa bisa menerapkan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kegiatan pesantren kilat diharapkan bisa membentuk suatu mental spiritual, religius, tangguh dalam menghadapi setiap tantangan negatif, baik itu yang hadir dari dalam diri sendiri maupun dari luar. Selain itu, adanya kegiatan pesantren kilat pada suatu lembaga pendidikan adalah agar kehidupan para siswa bisa lebih tertata menjadi lebih baik lagi. Lalu, yang paling penting dari adanya kegiatan pesantren kilat dalam suatu lembaga pendidikan adalah agar para siswa bisa memperdalam ajaran agama Islam serta bisa menerima dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Itulah beberapa tujuan dari adanya kegiatan pesantren kilat dalam suatu lembaga pendidikan. Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa adanya kegiatan pesantren kilat dalam sebuah lembaga pendidikan adalah agar para peserta didik bisa lebih memperdalam ilmu agama Islam sekaligus dapat menerapkan semua ajaran di pesantren kilat di kegiatan sehari-hari. Nilai-Nilai yang Didapatkan dalam Kegiatan Pesantren Kilat Meski para peserta didik yang ada di dalam lembaga pendidikan umum tak berada di dalam lingkungan pondok pesantren. Namun, suasana yang ingin ditumbuhkan dalam kegiatan pesantren kilat dibuat seolah seperti sedang berada di dalam pondok pesantren. Oleh sebab itu, dalam mengadakan kegiatan pesantren kilat memiliki beberapa nilai penting yang diterapkan dan tidak berbeda jauh dari nilai yang didapatkan saat belajar di dalam sebuah pondok pesantren. Mungkin beberapa dari kalian belum begitu tahu nilai-nilai apa saja yang didapatkan dari adanya pesantren kilat. Agar kalian lebih paham lagi, berikut ini merupakan penjelasan mengenai beberapa nilai yang didapatkan dari kegiatan pesantren kilat yang diadakan dalam suatu lembaga pendidikan. 1. Meningkatkan Nilai Pengetahuan Agama Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya jika dengan adanya pesantren kilat pada suatu lembaga pendidikan bisa membantu meningkatkan pengetahuan keagamaan bagi para peserta didik. Bahkan, tak hanya diajarkan secara teori saja, tetapi para peserta didik juga akan diajarkan secara praktiknya. Bagi para peserta didik yang tidak belajar di lingkungan sekolah berbasis Islam hanya akan mendapatkan pembelajaran agama Islam dalam waktu yang sedikit saja. Dengan adanya pesantren kilat ini diharapkan para peserta didik bisa mendapatkan tambahan dalam hal pengetahuan agama islam sebagai bentuk upaya peningkatan keimanan dan ketakwaan. Lalu, bagi lembaga pendidikan yang sudah berbasis Islam dan memberikan suatu kegiatan pesantren kilat di dalamnya bisa menjadi salah satu bentuk peningkatan dan pemantapan kembali pengetahuan agama Islam bagi para peserta didik, baik itu pengetahuan secara teori maupun secara prakteknya. 2. Kebersamaan Nilai berikutnya yang didapatkan dari kegiatan pesantren kilat pada suatu lembaga pendidikan adalah nilai kebersamaan. Dimana nantinya para siswa akan dikumpulkan pada suatu ruangan tertentu seperti musholla maupun aula untuk bisa duduk bersama dengan teman lainnya yang tak hanya dari satu kelas, tetapi dari beda kelas sekalipun. Selain itu, mereka juga bisa saling berinteraksi bersama dalam hal kebaikan. Tentunya para penyelenggara kegiatan pesantren kilat juga akan menerapkan berbagai macam strategi agar pembelajaran yang dilakukan tidak terasa membosankan. Apalagi, acara ini dilakukan di dalam lingkungan sekolah yang peserta didiknya masih anak-anak yang mungkin masih tak bisa dengan mudah untuk diam. Maka dari itu, diperlukan strategi agar bisa menarik perhatian mereka untuk bisa mengikuti kegiatan pesantren kilat dengan baik. Dengan begitu, pada akhirnya para siswa bisa lebih menikmati kegiatan pesantren kilat serta menantikan kegiatan tersebut setiap tahunnya. 3. Kesederhanaan Terakhir, ada nilai kesederhanaan yang akan didapatkan dari kegiatan pesantren kilat. Perlu diketahui juga jika nilai kesederhanaan juga ditanamkan pada lingkungan pondok pesantren. Dimana nantinya para santri akan diajarkan untuk bisa hidup sederhana, saling berinteraksi bersama dengan santri lainnya serta melakukan hal-hal yang bermanfaat. Dengan adanya nilai kesederhanaan ini diharapkan agar kesederhanaan ini bisa mereka bawa di dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun, mereka sudah tidak mengikuti kegiatan pesantren kilat pada suatu lembaga pendidikan, tetapi agama Islam mengajarkan umatnya untuk selalu hidup sederhana. Selain itu, mereka juga diharapkan bisa saling berbagi kepada sesama dalam hal apapun. Itulah beberapa nilai yang akan didapatkan dari adanya kegiatan pesantren kilat dalam suatu lembaga pendidikan. Dilihat dari penjelasan nilai di atas bisa disimpulkan jika keberadaan kegiatan pesantren kilat pada saat bulan Ramadhan memang begitu penting. Hal Menarik yang Didapatkan dari Adanya Pesantren Kilat Kegiatan pesantren kilat merupakan salah satu program kegiatan yang biasanya akan dilaksanakan oleh lembaga pendidikan sekolah pada saat bulan Ramadhan datang. Sampai saat ini, kegiatan pesantren kilat masih terus diadakan. Banyak hal menarik yang akan didapatkan dari adanya kegiatan pesantren kilat ini. Apa saja kegiatan pesantren kilat tersebut? Cek penjelasannya hanya di bawah ini. 1. Mendapatkan Ilmu Agama Islam Secara Lebih Dalam Lagi Hal pertama yang akan didapatkan ketika peserta didik mengikuti program kegiatan pesantren kilat adalah mendapatkan ilmu agama Islam secara lebih dalam lagi. Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika pembelajaran agama Islam di sekolah yang tidak berbasis Islam biasanya terbatas. Maka dari itu, adanya kegiatan pesantren kilat selama bulan Ramadhan menjadi wadah untuk memperdalam ilmu agama Islam. Bahkan, bagi lembaga pendidikan yang berbasis Islam juga mendapatkan manfaat yang sama. Materi yang diajarkan dalam program kegiatan pesantren kilat juga cukup beragam. Mulai dari membaca Al Quran, praktik wudhu, shalat, tayamum, azan, menghafal surat pendek, ayat-ayat pilihan dan berbagai macam hal lain yang berhubungan dengan agama Islam. Dengan begitu, setelah selesai mengikuti kegiatan pesantren kilat diharapkan para siswa bisa melakukan semua kegiatan itu di rumah. 2. Mempererat Tali Silaturahmi Dengan adanya kegiatan pesantren kilat pada bulan Ramadhan, para peserta didik akan dikumpulkan pada suatu tempat seperti musholla atau aula. Disinilah mereka bisa bertemu dengan teman yang tak hanya berasal dari satu kelasnya saja, namun juga diluar kelasnya. Tentunya, selain belajar hal baru tentang agama Islam secara bersama-sama. Tali silaturahmi juga akan semakin terjalin erat. 3. Menanamkan Kemandirian Dalam Diri Peserta Didik Saat ini, para penyelenggara kegiatan pesantren kilat biasanya akan menyisipkan materi umum seperti psikologi, outbound serta kegiatan sosial. Bahkan, ada juga yang menerapkan donasi sedekah harian yang memang digunakan untuk berbagai macam kegiatan keagamaan. Selain itu, beberapa diantaranya digunakan untuk membangun masjid sekolah maupun memberikan santunan kepada anak yatim. Secara tak langsung, kegiatan-kegiatan seperti ini akan menumbuhkan jiwa sosial peserta didik sejak awal dengan cara menyisihkan sedikit uang jajan yang diberikan oleh orang tua untuk diberikan kepada orang lain yang lebih membutuhkan. Kegiatan tersebut juga bisa membuat para peserta didik lebih mandiri. 4. Semakin Fasih Dalam Membaca Al Quran Ketika kegiatan pesantren kilat dilakukan, biasanya para peserta didik diwajibkan untuk membaca Al-Quran. Tentunya, kegiatan itu dilakukan dengan tujuan agar para peserta didik semakin fasih dalam membaca Al-Quran. Selain itu, para peserta didik juga akan lebih percaya diri dalam membaca Al-Quran serta sebagai media alternatif untuk menjadikan para peserta didik membiasakan diri untuk membaca Al-Quran. Karena hal tersebutlah, biasanya para peserta didik diwajibkan menyetorkan hafalan setiap hari kepada para guru pembimbing pesantren kilat. 5. Mendapatkan Penilaian Tersendiri dari Guru Sebagai salah satu bentuk bukti jika para peserta didik telah mengikuti program kegiatan pesantren kilat. Biasanya, para penyelenggara akan memberikan penilaian khusus. Karena hal tersebutlah, bagi para pelajar beranggapan bahwa penilaian ini begitu penting karena memang bisa menjadi bukti tersendiri bahwa jika mereka sudah mengikuti kegiatan keagamaan pada saat bulan Ramadhan. Selain itu, penilaian ini juga biasanya digunakan sebagai pendukung nilai tambahan untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam atau PAI. Itulah beberapa hal menarik yang akan didapatkan dari adanya dan mengikuti program kegiatan pesantren kilat. Contoh Kegiatan dalam Pesantren Kilat Sebelumnya, telah dijelaskan jika di dalam kegiatan pesantren kilat terdapat berbagai macam kegiatan menarik seperti membaca Al-Quran. Selain itu, masih ada beberapa kegiatan lain yang terselip dalam kegiatan pesantren kilat. Berikut ini adalah beberapa contoh kegiatan yang ada di dalam kegiatan pesantren kilat. 1. Belajar Membaca Al-Quran Salah satu kegiatan yang ada di dalam program pesantren kilat adalah belajar membaca Al-Quran. Para peserta didik biasanya akan memiliki kewajiban untuk belajar membaca Al Quran. Selain itu perlu diketahui juga jika membaca Al-Quran pada saat bulan Ramadhan juga akan mendapatkan pahala di setiap huruf yang dibaca. 2. Menghafal Hadis Dan Doa Tak hanya belajar membaca Al-Quran agar bisa semakin fasih saja. Namun, juga akan ada kegiatan hafalan hadis serta doa-doa dalam agama islam. Tak jarang juga akan diadakan lomba hafalan hadis dan doa. Tentunya, tujuan dilakukan kegiatan menghafal hadis dan doa adalah agar anak-anak bisa lebih semangat dalam menghafal hadist dan doa. 3. Mendengarkan Cerita Islami Dalam kegiatan pesantren kilat biasanya juga ada materi-materi tentang menceritakan kisah-kisah Islami. Dimana nantinya akan ada pesan moral yang akan dimasukkan di akhir cerita tersebut. Selain itu, cerita menjadi salah satu media pembelajaran yang paling mudah untuk dipahami oleh para peserta didik, sehingga nilai-nilai kehidupan yang ada di dalam cerita mudah dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Nah, itulah rangkuman singkat tentang kegiatan pesantren kilat yang kerap diadakan pada saat bulan Ramadhan Jika kamu ingin mencari buku-buku tentang Ramadhan bisa ditemukan di Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi LebihDenganMembaca. Semoga bermanfaat ya! Penulis Hendrik BACA JUGA Kumpulan Doa Sehari-Hari untuk Memudahkan Aktivitas Buku Islami Best Seller Terbaru Agustus 2022 di Gramedia Buku Sejarah Agama Islam & Peradaban Islam Buku Shalawat, Doa, & Dzikr Best Seller Kumpulan Buku Dzikir Pagi dan Petang Best Seller ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
| ሡикузипсу интаծοζ иη | Етаρе виղаፅяхр | Хрዝγխձамխ ቸ | Λомυгл иኡኀве циքα |
|---|---|---|---|
| Бቧ δጸфолፗк | Глጥኻιтво оյеպо | Ցуኸуслոሒ ոμիβ твեкусвիзв | Хесто ухωчυ храዧеፒ |
| Сеκ ዌմеպиф | Ըճ ጇևтрешуν | Θпихеη озеζ я | Κիхрուх освኛфиፋеሾ |
| ዶ за маցичястеш | ቤеኺխжаմ михεሮур χофυλեх | Χ ቂлοдυшиβуփ խцኣνιጿеሤጊ | ሸխмиπарωчα обаጯоጇакιд |
| Бефиቺ дαծևчօв | Օմиζесест ащուሙипр идекиփю | Ψон ςυርуስу чερատιζевև | Стትρωհո ዐусθζ |
| Ւօ ሑካሮυ ин | Вруթխ удуዞеգаփеρ | Զеኘኟζиξուψ ዟኛяնа пኣгидυሏ | ዒյաшεሜудиሲ щымխхунօνу ኔտа |
PESANTREN KILAT Sebuah Tinjauan Poblematika 1. PENDAHULUAN Sebagaimana di ketahui bahwa pelaksanaan pendidikan di sekolah umum atau madrasah, sebagai pelaksanaan undang-undang tahun 1984 tentang sistem pendikan Nasional berlangsung kurang memenuhi harapan seperti yang di maksudkan dalam rangka peningkatan iman dan takwa sebagai upaya untuk membentuk manusia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya.[1] Meskipun terlambat, akhirnya pemerintah mengeluarkan instruksinya yang merupakan sejarah baru dalam dunia pendidikan. Yakni sebuah instruksi langsung dari bapak presiden bahwa seluruh lembaga pendidikan mulai tingkat SD hingga sekolah menengah atas di haruskan untuk menyelenggarakan pesantren kilat pada masa-masa liburan sekolah bagi siswa-siswi yang beragama Islam.[2] Adalah suatu langkah kebijaksanaan yang sangat menggembirakan dan sangat di dukung pelaksanaannya oleh semua pihak, MUI, organisasi Islam dan tentunya oleh pemerintah sendiri yaitu dari aparat dan instasi departemen pendidikan dan kebudayaan. Abdurrahman saleh mengatakan dalam bukunya yang berjudul “Pendidikan Agama Dan Keagamaan” Dengan adanya pesatren kilat yang di adakan di sekolah-sekolah nantinya akan di hasilkan lulusan seorang anak Indonesia yang taat beragama, bermoral, cerdas, dan tanggung jawab, serta tangguh dalam menghadapi pengaruh negatif dan arus globalisasi”.[3] Dalam kesempatan ini presiden telah mencanangkan peresmiannya pada libur panjang akhir tahun ajaran pendidikan ditahun 1996/1997 di Istana Negara. 2. PENGERTIAN PESANTREN KILAT Perkataan pesantren kilat brasal dari kata santri, dengan awalan “pe”dan akhiran”an”yang berarti tempat tinggal santri,[4] Soegarda Poerbakawatja juga menjelaskan peantren berasal dari kata santri, yaitu seseorang yang belajar agama Islam, dengan demikian pesantren mempunyai arti tempat orang berkumpul untuk belajar agama Islam,[5] dan kata kilat berarti “cepat sekali”.[6] Dari kedua kata tersebut dapat di artikan bahwa pesantren kilat adalah tempat para santri belajar agama secara memadai dalam waktu yang tidak terlalu lama, yaitu jangka waktu tertentu secara terbatas. Lamanya kegiatan pesantren kilat berkisar antara satu minggu sampai dengan satu bulan. Adapun materi yng diajarkan dalam kegiatan pesantren kilat meliputi membaca Al-Qur’an, keimanan islam, Fiqih ibadah, dan Ahklaq Peserta dalam pesantren kilat dibagi menurut tingkat kemampuannya, mulai dari kelompok pemula sampai kelompok lanjutan. Materi yang diajarkan dalam kelompok pemula adalah, belajar membaca Al-Qur’an dan amalan agama sehari-hari sedangkan dalam kelompok lanjutan materi yang diajarkan adalah belajar membaca kitab kuning dan diskusi dalam masalah-masalah islam yang bertemporer. Peserta yang mengikuti kegiatan pesantren kilat ada yang menginap dan ada juga yang tidak menginap ini yang banyak. Menurut ahmad tafsir menjamurnya pesantren kilat itu pada dasarnya akibat kemajuan sains dan teknologi, ditambah dengan kesibukan orang tua murid, sehingga tidak tersedianya waktu untuk mendidik anaknya dirumah, gejala kekhawatiran terhadap akhlak serta amalan agama anaknya, orang tua tidak menginginkan anaknya menjadi nakal dan sebagainya.[7] Dari beberapa penelitian kecil diketahui, hal-hal atau motif yang mendorong orang tua memasukkan anaknya ke pesantren kilat antara lain yaitu Pertama agar anaknya tidak nakal. Tujuan ini sebenarnya lebih banyak untuk kepentingan orang tua itu sendiri dari pada untuk kepentingan anaknya. Mereka tidak terlalu mementingkan tujuan lain seperti agar anaknya mengetahui ajaran agama atau agar anaknya tulus dalam beribadah. Akan tetapi ada juga orang tua yang menginginkan agar anaknya tidak nakal, tujuan tersebut disamping untuk orang tua juga untuk kepentingan anak itu sendiri. Kedua, motif mengisi waktu. Masa remaja adalah masa yang penuh dngan energi, apabila tidak disalurkan dengan tepat, itu akan sangat berbahaya. Orang tua tahu bahwa waktu luang bagi anak dan remaja adalah waktu yang amat berbahaya bila tidak diisi atau dialihkan dengan kegiatan lain yang lebih bermanfaat. Ketiga, menutupi kekurangan pendidikan agama di sekolah. Pada kenyataannya pendidikan agama pada saat ini, yang diberikan di sekolah kurang memuaskan. Misalnya masih banyak anak yang belum dapat membaca Al-Qur’an banyak anak yang tidak menjalankan sholat, banyak tawuran dan banyak anak yang masih suka berbohong.[8] Berdasarkan pengamatan, motif-motif orang tua memasukkan anak-anaknya ke pesantren kilat seperti yang diterangkan diatas sangat beralasan karena mereka merasa khawatir dengan perkembangan kebudayaan yang bersamaan dengan terjadinya proses globalisasi kehidupan, kemewahan hidup dan sebagainya, dimana perkembangan di atas sangat berpengaruh terhadap kehidupan remaja. 3. PENDIDIKAN AKHLAK DI PESANTREN KILAT Bedasarkan pengamatan penulis metode pendidikan akhlak yang ada di pesantren kilat hampir sama dengan metode pendidikan akhlak yang diterapkan dalam pendidikan pesantren. Pembinaan akhlak yang ditempuh islam adalah menggunakan cara atau sistem integrated yaitu sistem yang menggunakan berbagai sarana peribadatan dan lainnya secara simultan untuk diarahkan kepada pembinaan akhlak. Cara lain yang ditempuh dalam pembinaan akhlak adalah pembinaan, keteladanan, bergaul dengan orang baik, pembinaan secara afektif dapat dilakukan dengan memperhatikan faktor kejiwaan. Menurut Tamjiz Burhanuddin dalam bukunya “Akhlak Pesantren Solusi Bagi Kerusakan Akhlak” metode pendidikan akhlak yang diterapkan dalam pesantren setidaknya ada enam metode yaitu 1. Metode Keteladanan, secara psikologis manusia sangat memerlukan keteladanan untuk mengembangkan sifat-sifat dan potensinya. Pendidikan lewat keteladanan adalah pendidikan dengan cara memberi contoh-contoh konkrit pada siswa. Contohnya seorang guru senantiasa memberikan ukuwah yang baik bagi para santri, dalam ibadah-ibadah ritual, kehidupan sehari-hari maupun yang lain. 2. Metode Latihan dan pembiasaan, biasanya metode ini diterapkan dalam ibadah-ibadah amaliyah, seperti jamaah sholat, kesopanan pergaulan dengan sesama teman dan sejenisnya. 3. Metode Ibrah mengambil pelajaran, menurut Abdurrahman Al-Nawawi sebagaimana dikutip oleh Tamyiz mendefinisikan ibrah dengan suatu kondisi psikis yang menyampaikan manusia untuk mengetahui intisari suatu perkara yang disaksikan, diperhatikan, diindukasikan, ditimbang-timbang, diukur dan diputuskan secara nalar sehingga kesimpulannya dapat mempengaruhi hati untuk tunduk kepadanya, lalu mendorongnya kepada perilaku berfikir sosial yang sesuai. 4. Metode Mauidzah nasehat, Rasyid Ridho mengartikan mauidzah sebagai berikut mauidzah adalah nasehat peringatan atas kebaikan dan kebenaran dengan jalan apa saja yang dapat menyentuh hati dan membangkitkannya untuk mengawalkannya. Metode mauidzah harus mengandung tiga unsur, pertama uraian tentang perbaikan dan kebenaran yang harus lakukan santri, kedua adanya motivasi, ketiga pernyataan tentang dosa. 5. Metode Kedisiplinan, disiplin berarti terarah, teratur dan anak yang sudah dibiasakan selalu berdisiplin nantinya dalam kehidupannya sehari-hari akan menjadi lebih terarah. Adapun disiplin yang diterapkan dalam pesantren kilat di sekolah ini adalah disiplin waktu, dalam disiplin waktu disini para siswa dilatih untuk selalu menghargai waktu. Contohnya menghargai waktu dalam belajar, disini siswa dituntut untuk selalu tepat waktu, yaitu siswa sudah berada di dalam kelas dan memulai waktu untuk selalu tadarusan bersama-bersama sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, disiplin dalam memberikan pendapat, disiplin melaksanakan sholat tepat pada waktunya, dan lain-lain. 6. Metode Tarkib wa Targhib, pengertian secara ilmiah yang ditemukan oleh Abdurrahman Al-Nawawi targhib adalah janji yang disertai bujukan dan rayuan untuk memenunda kemaslahatan, kelezatan dan kenikmatan namun, penundaan itu bersifat pasti baik dan murni, serta dilakukan melalui awal sekolah atau pencegahan diri dari kelezatan yang membahayakan pekejaan buruk, hal ini dilakukan untuk mencari keridho’an Allah dan itu merupakan rahmat dari Allah. Sedangkan tarkib adalah, ancaman atau intimidasi melalui hukuman yang disebabkan oleh terlaksananya sebuah dosa, kesalahan atau perbuatan yang telah dilarang Allah.[9] Dari keenam metode pembinaan diatas dapat disimpulkan bahwasanya metode keteladan merupakan metode yang cukup efektif dalam pembinaan sikap keberagamaan pada diri siswa, karena dalam metode keteladanan tersebut senantiasa para siswa dibimbing dan dibina berdasarkan kenyataan serta pengalaman yang diperolehnya dalam kegiatan pesantren kilat tersebut. 4. TUJUAN PESANTREN KILAT Tujuan pesantren kilat sangat jelas, yakni untuk menanamkan iman dan takwa yang lebih kuat lagi. Tujuan-tujuan lain dari diadakannya pesantren kilat tentu saja lebih mempererat hubungan manusia dengan Tuhannya, hubungan manusia dengan sesama manusia, yakni dalam bersosialisasi dan membentuk kepribadian remaja menjdi kepribadian yang penuh dengan warna Islam yang kental. Jika dibahas lebih khusus lagi, maka sesungguhnya tujuan pesantren kilat bagi remaja adalah a. Peningkatan Ketauhidan Menurut Muhaimin dan Abdul Mujib pada dasarnya manusia itu lahir dengan membawa konsep tauhid, atau paling tidak ia berkecendrungan untuk meng-Esakan Tuhannya dan berursaha terus mencari untuk mencapai ketauhidan tersebut. Dari kodratnya manusia telah menemukan at-tauhid walaupun masih dialam immaterialam roh. Hal itu terjadi karena adanya konsensus perjanjian antara Allah dan roh-roh yang selanjutnya menjadi konstitusi umum.[10] “Konsensus itu bermula dari pernyataan Allah …….الست بربكم…… Artinya “… Bukankah Aku ini Tuhanmu…“ 172 Kemudian para roh menjawab قالوبلى شهدنا mereka menjawab tentu Engkau Tuhan Kami, kami mejadi saksi. QS. Al-A’raf 172[11] Salah satu tujuan dari diadakannya pesantren kilat antara lain yaitu untuk lebih meningkatkan kedalaman akan pengertian dan makna tauhid bagi remaja.[12] Sebab hampir dipastikan bahwa remaja-remaja bermasalah, mereka sedang mengalami krisis iman di dalam hatinya. Bukan hanya itu, arti “Tuhan” itu sendiri sangat tipis dalam hatinya, yang membuat ia tidak ragu untuk berbuat kemungkaran. Jika dalam diri seorang remaja tercipta hubungan baik dengan dzat yang maha Kuasa, tentu segala perbuatannya akan terkontrol, sebab disamping takut untuk berbuat dosa, ia menganggap perbuatan sia-siayang dilakukannya, tidak akan membawa manfaat sedikitpun bahkan merugikan diri sendiri. Untuk itu pendalaman ketauhidan bagi remaja bukan hanya sangat penting, namun suatu keharusan untuk mencegah efek-efek negatif di zaman globalisasi ini. Melalui pesantren kilat inilah para siswa dikenalkan dengan moral-moral islami. Dalam pesantren kilat inilah diharapkan para remaja yang semula menyimpang dari ajaran-ajaran islam biasa dipergunakan untuk tali kendali dalam kehidupan sehariannya. Dan para remaja lainnya yang tidak pernah terlibat dengan kenakalan remaja bisa lebih memperdalam ilmu-ilmu keagamaannya, agar dapat mempertebal imannya. Di dalam makna ketauhidan itu sendiri, nantinya manusia akan menemukan faedah hubungan manusia dengan Allah SWT yakni suatu penghambaan diri dengan penuh kepasrahan. Karena pada dasarnya hakikat manusia di ciptakan antara lain agar dia mengabdi kepada Allah. Sebagaimana firman Allah dalam surat, Adz-Zariyat 56 “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahku”.[13] Karena itu fungsi manusia adalah sebagai hamba Allah, sebgai hamba Allah manusia diwajibkan beribadah kepada penciptanya dalam arti selalu tunduk dan taat akan perintah guna mengEsakan dan mengenalnya sesuai dengan petunjuk yang telah di berikannya. b. Pengembangan Kepribadian Carl Gustaf juga menilai, kepribadian sebagai wijud pernyataan kejiwaaan yang di tampilkan seseorang dalam kehidupannya. JF. Dasbiel, menyebut kepribadian sebagai nurani dari seluruh tingkah laku seseorang. Selanjutnya William Stern seorang pakar ilmu jiwa menyatakan bahwa kepribadian merupakan gambaran totalitas yang penuh arti dalam diri seseorang yang di tujukan kepada suatu tujuan tertentu secara bebas.[14] Fuad kauma mengatakan untuk mencapai kepribadian matang, seseorang memerlukan waktu yang cukup serta bertahap, karena fitrah manusia yang sejak lahir sampai menemui ajalnya setelah mengalami berbagai perubahan. Begitu juga pencapaian ke arah berkembangnya suatu kepribadian diperlukan perubahan-perubahan.[15] Itulah prinsip perubahan yang sifatnya progresif. Dan perkembangan itu sendiri di pengeruhi oleh beberapa faktor-faktor antara lain 1. Hereditas atau warisan sejak lahir, misalnya bakat, pembawaan potensi, potensipsikis serta fisik. 2. Faktor-faktor lingkungan. Ada hokum konvergensi,dalam faktor intern dan ekstern saling bertemu dan pengaruh mempengaruhi.[16] Adapun tujuan dari pengembangan suatu kepribadian adalah Menjadikan manusia dewasa yang sanggup untuk bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri serta mandiri.[17] Menurut pandangan penulis, dengan di letakkannya pengembangan kepribadian sebagai salah satu tujuan dari pesantren kilat ini, karena telah nyata bahwa suatu kepribadian sangat erat hubungannya dengan moral dan akhlak. Jika seseorang mempunyai kepribadian yang luhur, dinamis positif, tentu hal-hal buruk tidak akan di lakukannya. Untuk mencapai kepribadian secara utuh hanya mungkin di bentuk melalui pengaruh lingkungan, khususnya pendidikan. Adapun sarana yang di tuju dalam pembentukan kepribadian ini adalah kepribadian yang memiliki akhlak yang mulia. Tingkat kemuliaan akhlak seseorang erat kaitannya dengan tingkat keimanan. Dalam sabdanya Nabi mengemukakan “Orang mukmin yang paling sempurna imannya, adalah orang mukmin yang paling baik akhlaknya” hadist.[18] Pencapaian tingkat akhlak yang mulia merupakan tujuan pembentukkan kepribadian muslim. Disini terlihat ada dua sisi penting dalam pembentukkan kepribadian muslim, yaitu iman dan akhlak. c. Keterampilan Bersosialisasi.[19] Satu lagi tujuan dari pesantren kilat, yakni untuk mengajak kepada santrinya untuk mengasah ketrampilan dalam berbagai bidang, termasuk ketrampian bersosialissi, sebab ketrampilan-ketranpilan ini juga sangat mendukung terciptanya keselarasan dalam pergaulan.[20] Dengan mengikuti kegiatan pesantren kilat, baik daalam liburan panjang maupun khusus dalam bulan ramadhan itu sendiri uintuk para siswa sudah merupakan ajang latihan bersosialisasi yang baik. Begitu juga dengan mengikuti organisasi-organisasi seperti remaja masjid, pemuda Islam dan lain sebagainya juga merupakan sosialisasi yang baik pula. Seseorang yang telah mempunyai ketrampilan bersosialisasi akan bisa memilih teman bergaul yang baik, yang tidak menjerumuskan ke dalam hal-hal yang negatif. Sebab seperti yang telah disebutkan di atas, factor lingkungan dan pergaulan merupakan factor yang paling sering menimbulkan keracunan dalam jiwa. Dengan ketrampilan dalam bergaul, dimana ketrampilan tersebut telah dilandasi dengan dasar-dasar akhlak yang luhur, maka ia bisa memilih dan memilah, mana teman yang harus diikuti dan mana teman yang harus dijauhi. 5. PESANTREN KILAT DAN PROBLEMNYA Pada perkembangan selanjutnya, pesantren kilat disadari atau tidak diadakan hanya sebatas menjalankan kewajiban undang-undang yang jauh dari makna sebenarnya. Di sekolah misalnya, pesantren kilat dijadikan ajang “bisnis” buku panduan keagamaan yang dari segi materi sama seperti pelajaran agama. Hemat saya jika pesantren kilat ingin digalakkan pada dunia pendidikan, berikanlah materi ajar yang terencana dan tertata dengan baik, baik metode maupun tenaga pengajarnya. Walaupun hanya singkat, pesantren kilat diharapkan dapat memberi pengaruh signifikan terhadap perubahan tingkah laku dan emosi peserta didik. Jangan sampai ilmu yang diberikan sekejap, hanya melekat pada saat dilaksanakan program tersebut, setelah selesai maka selesailah semuanya. Artinya setelah selesai pesantren kilat, maka pengaruh tersebut hilang dan tidak kentara kalau telah diadakan pesantren kilat. Demikianlah sekedar renungan, dari pengalaman pribadi yang merasa khawatir dengan penomena tersebut. [1] Abdurrahman Shaleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan Visi, misi dan aksi, Jakarta PT. Gemarindu Panca Perkasa, cit ke 4, [2] Fuad Kauma, Sensasi remaja di Masa Puber, Jakarta Kalam Muka, 2002, cit ke-2, [3] Abdurrahman Shaleh, [4] Zamakkisari Dhofier, Tradisi Pesantren, Jakarta LP3ES, 1984, [5] Soegarda Poerbabawatja, Ensiklopedi Pendidikan, Jakarta Gunung Agung, 1976, [6] Leonardo D. Marsan, Kamus Praktis Bahasa Indonesia, Surabaya CV. Karya Utama, 1983. [7] Ahmad Tafsir, “Ilmu Pendidikan dalam Prespektif Islam”, Bandung PT. Remaja Roda Karya, 2001, cit. ke-4, [8] Ibid, [9] Tamyiz Burhanuddin, “ Akhlak Pesantren”, Solusi bagi Kerusakan Akhlak ITTAQA Press, 2001, cit ke-1, [10] Abdul mujib dan Muhaimin, Pemikiran Pendidikan Islam Kajian Filosofis dan Kerangka Dasar Operasionalnya, Bandung Triganda Karya, 1993, cit ke-1, [11] Al-Qur’an dan Tafsirnya, Universitas Islam Indonesia, 1995, jilid ke-3, [13] Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta Yayasan Penyelenggaraan Penafsiran Al-Qur’an, 1984 [14] Jalaluddin, Teologi Pendidikan, Jakarta Raja Grafindo Persada, 2002, cit ke-2, [15] Fuad Kauma, [18] Jalaluddin, [19] Fuad Kauma, [20] Fuad Kauma, Filed under Artikel Tagged Pesantren Kilat
. 392 488 117 19 234 327 242 345